11.14

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN

Diposting oleh Gilang "BOAZ"

Siklus penggajian dan kepegawaian berhubungan dengan penggunaan tenaga kerja dan pembayaran semua pegawai. Audit pada siklus ini meliputi perolehan pemahaman atas pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis serta pengujian rinci atas saldo. Auditor pada umumnya lebih menekankan diri pada pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik antara siklus penggajian dan kepegawaian dan siklus lain pada audit yang umum, perbedaannya adalah sebagai berikut:

  1. Hanya ada satu golongan transaksi untuk penggajian. Penggajian hanya meiliki satu golongan karena penerimaan jasa dari pegawai dan pembayaran atas jasa tersebut terjadi dalam waktu yang pendek
  2. Transaksi-transaksi lebih signifikan dari pada akun-akun neraca terkait. Akun-akun yang berkaitan dengan penggajian relatif lebih kecil dibandingkan jumlah transaksi keseluruhan selama satu tahun
  3. Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif. Hal ini karena adanya hukuman terkait dengan pemotongan pajak penghasilan.

AKUN DAN TRANSAKSI DI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Tujuan audit penggajian dan kepegawaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang mempengruhi siklus itu, dinyatakan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akun yang terkait dengan siklus ini adalah sebagai berikut

  1. Kas di Bank
  2. Gaji, Upah, Bonus dan Komisi yang masih harus dibayar
  3. Pemotongan pajak penghasilan dan potongan lainnya
  4. Beban gaji nyang masih harus dibayar
  5. Biaya tenaga kerja langsung
  6. Biaya pajak daftar gaji

FUNGSI BISNIS, DOKUMEN dan CATATAN TERKAIT DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Siklus penggajian dan kepegawaian dimuali dengan merekrut karyawan dan berkahir dengan pembayaran ke pegawai atas jasa yang diberikan dan ke pemerintah dan lembaga lainnya terkait dengan pajak penghasilan dan kenikmatan pegawai yang terutang.

1. Kepegawaian dan penempatan kepegawaian

Catatan Kepegawaian.
Adalah catatan yang berisi data seperti tanggal bekerja, penyelidikan kepegawaian, tarif pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, penilaian kinerja dan pemututsan hubungan kerja.

Formulir otorisasi pemotongan.
Adalah formulir otorisasi pengurangan gaji meliputi jumlah pemotongan pajak, ASTEK, pensiun dan asuransi

Formulir otorisasi tarif.
Adalah formulir yang memberikan otorisasi tarif gaji. Sumber informasinya adalah kontrak kerja, otorisasi manajemen, atau dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi dan komisaris.

2. Pencatatan waktu dan penyiapan pembayaran gaji

Kartu absen.
Adalah dokumen yang menunjukan jam kerja pegawai setiap harinya.

Tiket waktu kerja.
Adalah dukumen yang menunjukan pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja yang dilakukan dalam periode tertentu, biasanya formulir ini digunakan ketika seorang pegawai melakukan pekerjaan pada bagian lain.

Berkas transaksi gaji.
Adalah dokumen yang dihasilkan komputer yang meliputi semua transaksi gaji yang diproses oleh sistem akuntansi.

Jurnal atau daftar gaji.
Adalah laporan yang dihasilkan dari berkas transaksi gaji yang biasanya meliputi nama pegawai, tanggal, dan jumlah gaji kotor dan jumlah gaji bersih, jumlah pajak penghasilan, dan klasifikasi akun atau kalsifikasi untuk setiap transaksi.
Berkas induk gaji. Adalah berkas yang digunakan untuk mencatat tiap transaksi penggajian untuk masing-masing pegawai dan untuk mengelola total gaji pegawai yang dibayarkan selama setahun sampai tanggal terakhir.

3. Pembayaran gaji

Cek gaji.
Adalah cek yang diberikan kepegawai atas jasa yang telah diberikan.
Rekonsiliasi akun bank gaji. Pengendalian yang penting adalah rekonsiliasi independen atas akun bank gaji imprest. Akun bank gaji imprest adalah akun gaji yang terpisah dimana minimal saldo ditetapkan.

4. Persiapan surat pemberitahuan pajak gaji dan pembayaran pajak

Formulir W2.
adalah formulir yang diterbitkan bagi stiap pegawai yang mengikhtisarkan catatan penghasilan selama tahun kalender. Informasinya mencakup gaji kotor, pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan FICA.

METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP TRANSAKSI

Metodologi yang digunakan dalam siklus penggajian dan kepegawaian sama dengan metodologi pada siklus penjualan dan penagihan. Auditor harus memahami pengendalian intern penggajian dan kepegawaian. Setelah memahami pengendalian intern, kemudian auditor dapat mengestimasi resiko pengendalian yang direncanakan. Kemudian auditor mengevaluasi biaya manfaat atas pengujian pengendalian dan dilanjutkan dengan merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penggajian dan kepegawaian agar memenuhi transaksi terkait sasaran audit. Sasaran audit dalam tahap ini ada enam sesuai dengan asersi manajemen yaitu: Keberadaan, Kelengkapan, Akurasi, Klasifikasi, Waktu, dan Posting dan pengikhstisaran. Berikut ini adalah pengendalian kunci atas siklus penggajian dan kepegawaian:

Memahami pengendalian intern

  1. Pemisahan tugas yang memadai
  2. Otorisasi yang tepat
  3. Dokumen dan catatan yang memadai
  4. Pengedalian fisik terhadap aktiva dan catatan
  5. Pemeriksaan independen terhadap kinerja

Memformat pajak penghasilan dan pembayaran lainnya

  1. Penyusunan surat pemberitahuan pajak penghasilan
  2. Pembayaran pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan lain tepat waktu

Mempertimbangkan kecurangan persediaan dan penggajian

  1. Hubungan antara gaji dan penilaian persediaan
  2. Pengujian penggajian fiktif
  3. Pengujian jam kerja fiktif

METODOLOGI PERANCANGAN PENGJUIAN TERINCI ATAS SALDO

Terbagi atas tiga tahap, yaitu:

Tahap Pertama

  1. Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi kewajiban penggajian
  2. Menentukan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko bawaan untuk siklus penggajian dan kepegawaian
  3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus penggajian dan kepegawaiaan

Tahap ke Dua

Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus penggajian dan kepegawaian

Tahap ke Tiga

  1. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penggajian dan kepegawaian
  2. Merancang pengujian terinci atas saldo akun untuk memenuhi tujuan audit atas saldo terkait

Dalam pengujian terinci atas saldo tahapan-tahapan diatas dapat dilaksanakan berbarengan dengan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penggajian dan kepegawaian.

Prosedur Analitis

Prosedur analitis sangat penting dilakukan untuk mengetahui bidang-bidang mana tambahan verivikasi dilakukan. Dengan membandingkan saldo akun beban penggajian dengan saldo tahun lalu dapat memprediksi salah saji atas akun beban gaji. Pembandingan ini dilakukan juga untuk bagian-bagian lainnya terkait dengan siklus penggajian dan kepegawaian.
Setelah hasil dari tahapan prosedur analitis didapat maka auditor merancang dan melaksanakan pengujian saldo terinci atas akun-akun dalam siklus penggajian dan kepegawaian. Tujuan yang utama dalam pengujian saldo rinci adalah yang masih terutang dalam neraca saldo dinyatakan dengan jumlah yang benar (keakuratan) dan transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian dibukukan dalam periode yang tepat(pisah batas).

0 komentar: